Pengertian Internet
internet (interconnected computer networks) bisa didefinisikan network komputer tiada batas yang menjadi penghubung pengguna komputer dengan pengguna komputer lainnya serta dapat berhubungan dengan komputer di sebuah wilayah ke wilayah di penjuru dunia, dimana di dalam jaringan tersebut mempunyai berbagai macam informasi serta fasilitas layanan internet browsing atau surfing.
Internet merupakan sistem global jaringan komputer yang berhubungan menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP / IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Ini adalah jaringan dari jaringan yang terdiri dari jutaan jaringan pribadi, umum, akademik, bisnis, dan jaringan pemerintah, dari lokal ke lingkup global, yang dihubungkan oleh sebuah kode array yang luas dari teknologi jaringan elektronik, nirkabel dan optik. Internet juga dapat didefinisikan sebagai interkoneksi seluruh dunia komputer dan jaringan komputer yang memfasilitasi sharing atau pertukaran informasi di antara pengguna.
Manfaat internet Secara umum ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang mempunyai akses ke internet .Berikut ini sebagian dari apa yang tersedia di internet: 1. Informasi untuk kehidupan pribadi :kesehatan, rekreasi, hobby, pengembangan pribadi, rohani, sosial. 2. Informasi untuk kehidupan profesional/pekerja :sains, teknologi, perdagangan, saham, komoditas, berita bisnis, asosiasi profesi, asosiasi bisnis, berbagai forum komunikasi.
Satu hal yang paling menarik ialah keanggotaan internet tidak mengenal batas negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor faktor lain yang biasanya dapat menghambat pertukaran pikiran. Internet adalah suatu komunitas dunia yang sifatnya sangat demokratis serta memiliki kode etik yang dihormati segenap anggotanya. Manfaat internet terutama diperoleh melalui kerjasama antar pribadi atau kelompok tanpa mengenal batas jarak dan waktu.
Untuk lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, sudah waktunya para profesional Indonesia memanfaatkan jaringan internet dan menjadi bagian dari masyarakat informasi dunia.
Untuk lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, sudah waktunya para profesional Indonesia memanfaatkan jaringan internet dan menjadi bagian dari masyarakat informasi dunia.
Token Ring
Adalah sebuah cara akses jaringan berbasis teknologi ring yang pada awalnya dikembangkan dan diusulkan oleh Olaf Soderblum pada tahun 1969. Perusahaan IBM selanjutnya membeli hak cipta dari Token Ring dan memakai akses Token Ring dalam produk IBM pada tahun 1984. Elemen kunci dari desain Token Ring milik IBM ini adalah penggunaan konektor buatan IBM sendiri (proprietary), dengan menggunakan kabel twisted pair, dan memasang hub aktif yang berada di dalam sebuah jaringan komputer.
Gambar : Sambungan komputer dalam topologi ring
Spesifikasi asli dari standar Token Ring adalah kemampuan pengiriman data dengan kecepatan 4 megabit per detik (4 Mbps), dan kemudian ditingkatkan empat kali lipat, menjadi 16 megabit per detik. Pada jaringan topologi ring ini, semua node yang terhubung harus beroperasi pada kecepatan yang sama. Implementasi yang umum terjadi adalah dengan menggunakan ring 4 megabit per detik sebagai penghubung antar node, sementara ring 16 megabit per detik digunakan untuk backbone jaringan.
Beberapa spesifikasi dan standar teknis Token Ring yang lain, seperti enkapsulasi Internet Protocol (IP) dan Address Resolution Protocol (ARP) dalam Token Ring dijelaskan dalam RFC 1042.Dengan Token-Ring, peralatan network secara fisik terhubung dalam konfigurasi (topologi) ring di mana data dilewatkan dari devais/peralatan satu ke devais yang lain secara berurutan. Sebuah paket kontrol yang dikenal sebagai token akan berputar-putar dalam jaringan ring ini, dan dapat dipakai untuk pengiriman data. Devais yang ingin mentransmit data akan mengambil token, mengisinya dengan data yang akan dikirimkan dan kemudian token dikembalikan ke ring lagi. Devais penerima/tujuan akan mengambil token tersebut, lalu mengosongkan isinya dan akhirnya mengembalikan token ke pengirim lagi. Protokol semacam ini dapat mencegah terjadinya kolisi data (tumbukan antar pengiriman data) dan dapat menghasilkan performansi yang lebih baik, terutama pada penggunaan high-level bandwidth.
Ada tiga tipe pengembangan dari Token Ring dasar: Token Ring Full Duplex, switched Token Ring, dan 100VG-AnyLAN. Token Ring Full Duplex menggunakan bandwidth dua arah pada jaringan komputer. Switched Token Ring menggunakan switch yang mentransmisikan data di antara segmen LAN (tidak dalam devais LAN tunggal). Sementara, standar 100VG-AnyLAN dapat mendukung baik format Ethernet maupun Token Ring pada kecepatan 100 Mbps.
High Level Data Link Protokol (HDLC)
Adalah protokol yang digunakan dengan WAN (Wide Area Network) yang secara luas dapat mengatasi kerugian – kerugian yang ada pada protocol – protocol yang beorientasi karakter seperti BiSynch, yaitu yang hanya dapat bekerja secara half-Duplex an penggunaan karakter DLE untuk mendapatkan transparasi pesan. Dua protocol utama dalam HDLC adalah LAPB untuk sambungan titik ke titik dan RNM untuk sambungan ke banyak titik.
Protocol HDCL ini merupakan protocol synchronous bit-oriented yang berada pada lapisan data-link model OSI.
Tipe Station HDLC
a. Primary station
- Mengontrol operasi link
- frame yg dibangkitkan disebut command
- menjaga link logik terpisah ke masing-masing station secondary
b. Secondary station
- dibawah kontrol primary station
- frame yg dibangkitkan disebut respons
c. Combined station
- dapat membangkitkan command dan respons
Mode transfer HDCL
a. Normal Response Mode (NRM)
- Konfigurasi unbalanced
- Primary menginitialisasi transfer ke secondary
- Secondary hanya boleh transmit data sebagai respond terhadap command dari
primary
- Digunakan pada multi drop lines
- Host computer sebagai primary
- Terminal sebagai secondary
b. Asynchronous Balanced Mode (ABM)
- Konfigurasi balanced
- Kedua macam station dapat menginisiasi transmisi tanpa menerima persetujuan
- Paling luas digunakan
- Tidak ada overhead polling
c. Asynchronous Response Mode (ARM)
- Konfigurasi unbalanced
- Secondary dapat menginisiasi transmisi tanpa izin dari primary
- Primary bertanggung jawab terhadap saluran
- Jarang digunakan
Protocol HDCL ini merupakan protocol synchronous bit-oriented yang berada pada lapisan data-link model OSI.
Tipe Station HDLC
a. Primary station
- Mengontrol operasi link
- frame yg dibangkitkan disebut command
- menjaga link logik terpisah ke masing-masing station secondary
b. Secondary station
- dibawah kontrol primary station
- frame yg dibangkitkan disebut respons
c. Combined station
- dapat membangkitkan command dan respons
Mode transfer HDCL
a. Normal Response Mode (NRM)
- Konfigurasi unbalanced
- Primary menginitialisasi transfer ke secondary
- Secondary hanya boleh transmit data sebagai respond terhadap command dari
primary
- Digunakan pada multi drop lines
- Host computer sebagai primary
- Terminal sebagai secondary
b. Asynchronous Balanced Mode (ABM)
- Konfigurasi balanced
- Kedua macam station dapat menginisiasi transmisi tanpa menerima persetujuan
- Paling luas digunakan
- Tidak ada overhead polling
c. Asynchronous Response Mode (ARM)
- Konfigurasi unbalanced
- Secondary dapat menginisiasi transmisi tanpa izin dari primary
- Primary bertanggung jawab terhadap saluran
- Jarang digunakan
Gambar : Konfigurasi HDCL
Konfigurasi jalur berupa
a. Konfigurasi tidak seimbang, terdiri dari satu stasiun primer dan satu atau
lebih stasiun sekunder, serta mendukung baik transmisi full-duplex maupun
half-duplex.
b. Konfigurasi seimbang, terdiri dari dua stasiun gabungan, serta mendukung
transmisi full-duplex maupun half-duplex.
Format Frame HDCL
• Flag (8 bit) : 01111110
• Address (8 bit extendable 16 bit):
- Konfigurasi unbalanced ® address secondary
- Konfigurasi balanced
• Frame command ® address receiving station
• Frame response ® address dari station pengirim
• Control field (8 extendable 16 bit)
• Information field (variabel): berisi informasi user
• FCS: CRC 16 bit atau 32 bit dikalkulasi pd field control, address dan informasi
Bit Stuffing
• Bit stuffing digunakan untuk mencegah kemunculan pola flag didalam frame HDLC
• Pengirim akan menyisipkan ekstra “0” setiap ditemui lima deretan “1” yg berturutan
• Penerima mencari lima deretan biner “1” berturutan, jika diiukuti “0” berarti bit stuffing ® bit dihilangkan)
Konfigurasi jalur berupa
a. Konfigurasi tidak seimbang, terdiri dari satu stasiun primer dan satu atau
lebih stasiun sekunder, serta mendukung baik transmisi full-duplex maupun
half-duplex.
b. Konfigurasi seimbang, terdiri dari dua stasiun gabungan, serta mendukung
transmisi full-duplex maupun half-duplex.
Format Frame HDCL
• Flag (8 bit) : 01111110
• Address (8 bit extendable 16 bit):
- Konfigurasi unbalanced ® address secondary
- Konfigurasi balanced
• Frame command ® address receiving station
• Frame response ® address dari station pengirim
• Control field (8 extendable 16 bit)
• Information field (variabel): berisi informasi user
• FCS: CRC 16 bit atau 32 bit dikalkulasi pd field control, address dan informasi
Bit Stuffing
• Bit stuffing digunakan untuk mencegah kemunculan pola flag didalam frame HDLC
• Pengirim akan menyisipkan ekstra “0” setiap ditemui lima deretan “1” yg berturutan
• Penerima mencari lima deretan biner “1” berturutan, jika diiukuti “0” berarti bit stuffing ® bit dihilangkan)
ATM
Pengertian ATM. ATM dalam bahasa inggris dikenal dengan Automatic teller machine, atau dalam bahasa Indonsia dikenal dengan Anjungan Tunai Mandiri. ATM merukan alat elektronik yang diberikan oleh bank yang kepada pemilik rekening yang dapat digunakan untuk bertransaksi secara elektronis seperti mengecek saldo, mentransfer uang dan juga mengambil uang dari mesin ATM tanpa perlu dilayani seorang teller. Setiap pemegang kartu diberikan PIN (personal identification number), atau nomor pribadi yang bersifat rahasia untuk keamanan dalam penggunaan ATM Lalu apa beda kartu ATM dengan kartu Debit. Kegunaan Kartu ATM
Kartu Debit dan Kartu ATM berguna sebagai alat bantu untuk melakukan transaksi dan memperoleh informasi perbankan secara elektronis.
Jenis transaksi yang tersedia antara lain:
1. Penarikan tunai
2. Setoran tunai
3. Transfer dana
4. Pembayaran
5. Pembelanjaan
Jenis informasi yang tersedia antara lain:
1. Informasi saldo
2. Informasi kurs
Keuntungan menggunakan kartu ATM
1. Mudah. Tidak perlu datang ke bank untuk melakukan transaksi atau memperoleh informasi.
2. Aman. Tidak perlu membawa uang tunai untuk melakukan transaksi belanja di took.
3. Fleksibel. Transaksi penarikan tunai/pembelanjaan via ATM/EDC dapat dilakukan dijaringan bank sendiri, jaringan lokal dan internasional.
4. Leluasa. Dapat bertransaksi setia saat meskipun hari libur.
Voice over Internet Protocol
VOIP(juga disebut VoIP, IP Telephony, Internet telephony atau Digital Phone) adalah teknologi yang memungkinkan percakapan suara jarak jauh melalui media internet. Data suara diubah menjadi kode digital dan dialirkan melalui jaringan yang mengirimkan paket-paket data, dan bukan lewat sirkuit analog telepon biasa.Definisi VoIP adalah suara yang dikirim melalui protokol internet (IP).
Pada jaringan suara konvesional pesawat telepon langsung terhubung dengan PABX (Privat Automated Branch exchange) atau jika milik TELKOM terhubung langsung dengan STO (Sentral telepon Otomat) terdekat. Dalam STO ini ada daftar nomor-nomor telepon yang disusun secara bertingkat sesuai dengan daerah cakupannya. Jika dari pesawat telepon tersebut mau menghubungi rekan yang lain maka tuts pesawat telepon yang ditekan akan menginformasikan lokasi yang dituju melalui nada-nada DTMF, kemudian jaringan akan secara otomatis menghubungkan kedua titik tersebut.
Bentuk paling sederhana dalam sistem VoIP adalah dua buah komputer terhubung dengan internet. Syarat-syarat dasar untuk mengadakan koneksi VoIP adalah komputer yang terhubung ke internet, mempunyai kartu suara yang dihubungkan dengan speaker dan mikropon. Dengan dukungan perangkat lunak khusus, kedua pemakai komputer bisa saling terhubung dalam koneksi VoIP satu sama lain.
Bentuk hubungan tersebut bisa dalam bentuk pertukaran file, suara, gambar. Penekanan utama untuk dalam VoIP adalah hubungan keduanya dalam bentuk suara. Jika kedua lokasi terhubung dengan jarak yang cukup jauh (antar kota, antar negara) maka bisa dilihat keuntungan dari segi biaya. Kedua pihak hanya cukup membayar biaya pulsa internet saja, yang biasanya akan lebih murah daripada biaya pulsa telepon sambungan langsung jarak jauh (SLJJ) atau internasional (SLI).
Bentuk hubungan tersebut bisa dalam bentuk pertukaran file, suara, gambar. Penekanan utama untuk dalam VoIP adalah hubungan keduanya dalam bentuk suara. Jika kedua lokasi terhubung dengan jarak yang cukup jauh (antar kota, antar negara) maka bisa dilihat keuntungan dari segi biaya. Kedua pihak hanya cukup membayar biaya pulsa internet saja, yang biasanya akan lebih murah daripada biaya pulsa telepon sambungan langsung jarak jauh (SLJJ) atau internasional (SLI).
High Level Data Link Protokol (HDLC)
Adalah protokol yang digunakan dengan WAN (Wide Area Network) yang secara luas dapat mengatasi kerugian – kerugian yang ada pada protocol – protocol yang beorientasi karakter seperti BiSynch, yaitu yang hanya dapat bekerja secara half-Duplex an penggunaan karakter DLE untuk mendapatkan transparasi pesan. Dua protocol utama dalam HDLC adalah LAPB untuk sambungan titik ke titik dan RNM untuk sambungan ke banyak titik.
Protocol HDCL ini merupakan protocol synchronous bit-oriented yang berada pada lapisan data-link model OSI.
Tipe Station HDLC
a. Primary station
- Mengontrol operasi link
- frame yg dibangkitkan disebut command
- menjaga link logik terpisah ke masing-masing station secondary
b. Secondary station
- dibawah kontrol primary station
- frame yg dibangkitkan disebut respons
c. Combined station
- dapat membangkitkan command dan respons
Protocol HDCL ini merupakan protocol synchronous bit-oriented yang berada pada lapisan data-link model OSI.
Tipe Station HDLC
a. Primary station
- Mengontrol operasi link
- frame yg dibangkitkan disebut command
- menjaga link logik terpisah ke masing-masing station secondary
b. Secondary station
- dibawah kontrol primary station
- frame yg dibangkitkan disebut respons
c. Combined station
- dapat membangkitkan command dan respons
Mode transfer HDCL
a. Normal Response Mode (NRM)
- Konfigurasi unbalanced
- Primary menginitialisasi transfer ke secondary
- Secondary hanya boleh transmit data sebagai respond terhadap command dari
primary
- Digunakan pada multi drop lines
- Host computer sebagai primary
- Terminal sebagai secondary
b. Asynchronous Balanced Mode (ABM)
- Konfigurasi balanced
- Kedua macam station dapat menginisiasi transmisi tanpa menerima persetujuan
- Paling luas digunakan
- Tidak ada overhead polling
c. Asynchronous Response Mode (ARM)
- Konfigurasi unbalanced
- Secondary dapat menginisiasi transmisi tanpa izin dari primary
- Primary bertanggung jawab terhadap saluran
- Jarang digunakan
a. Normal Response Mode (NRM)
- Konfigurasi unbalanced
- Primary menginitialisasi transfer ke secondary
- Secondary hanya boleh transmit data sebagai respond terhadap command dari
primary
- Digunakan pada multi drop lines
- Host computer sebagai primary
- Terminal sebagai secondary
b. Asynchronous Balanced Mode (ABM)
- Konfigurasi balanced
- Kedua macam station dapat menginisiasi transmisi tanpa menerima persetujuan
- Paling luas digunakan
- Tidak ada overhead polling
c. Asynchronous Response Mode (ARM)
- Konfigurasi unbalanced
- Secondary dapat menginisiasi transmisi tanpa izin dari primary
- Primary bertanggung jawab terhadap saluran
- Jarang digunakan
ISDN
ISDN (Integrated Services Digital Network) adalah suatu sistem telekomunikasi di mana layanan antara data, suara, dan gambar diintegrasikan ke dalam suatu jaringan, yang menyediakan konektivitas digital ujung ke ujung untuk menunjang suatu ruang lingkup pelayanan yang luas. Para pemakai ISDN diberikan keuntungan berupa fleksibilitas dan penghematan biaya, karena biaya untuk sistem yang terintegrasi ini akan jauh lebih murah apabila menggunakan sistem yang terpisah.
ISDN muncul menjadi sebuah sarana telekomunikasi di tengah masyarakat akibat adanya pertumbuhan permintaan dalam hal komunikasi suara, data, dan gambar, namun dengan biaya yang rendah dan fleksibilitas yang tinggi. Disamping itu, perkembangan perangkat terminal CTE memberikan kebebasan kepada pelanggan dalam memilih alat komunikasi yang berstandarkan ISDN. Para pemakai juga memiliki akses standar melalui satu set interface pemakai jaringan multiguna standar. ISDN merupakan sebuah bentuk evolusi telepon local loop yang memepertimbangkan jaringan telepon sebagai jaringan terbesar di dunia telekomunikasi.
Di dalam ISDN terdapat dua jenis pelayanan, yaitu:
- Basic Rate Inteface (BRI)
- Primary Rate Interface (PRI)
Beberapa layanan yang ditawarkan oleh sistem ISDN. Yaitu:
- Bearer Service.
Bearer Service merupakan layanan awal dan dasar yang diperuntukkan bagi pengguna yang baru bergabung dengan jaringan ISDN. Pengguna baru akan mendapatkan layanan dasar ini begitu mendaftar sebagai pelanggan ISDN. Bearer Service menyediakan layanan transfer mode,transfer rate, dan transfer capability. Layanan ini menunjukkan dan menjelaskan karakteristik jaringan transmisi yang ditawarkan oleh operator penyedia jaringan antara terminal pengguna dan jaringan. - TeleService
TeleService adalah layanan yang pada dasaranya telah diberikan dari awal oleh jaringan ISDN, namununtuk menggunakannya harus didukung dari peralatan atau terminal pengguna. Jika pengguna masih menggunakan peralatan standar, maka layanan TeleService ini tidak dapat digunakan. - Supplementary Service
Supplementary Service adalah layanan tambahan yang disediakan oleh jaringan ISDN ke pengguna, namun dalam mengaksesnya, pengguna dibebankan biaya tambahan ketika mengaktifkan layanan ini. Supplementary Service digunakan bersama dengan layanan dasar jaringan ISDN.
Beberapa aplikasi yang didukung oleh ISDN. Yaitu:
1. Teledisket
2. CP Workgroup
3. Inter LAN
4. HiQ Fax
5. Video Conference
6. Remote Security Control
7. Bank Account Line
8. Teledoctor
9. Wide Voice
10. Bank Up Line
802.11
802.11 adalah sebuah standart yang digunakan dalam jaringan Wireless / jaringan Nirkabel dan di implementasikan di seluruh peralatan Wireless yang ada. 802.11 dikeluarkan oleh IEEE sebagai standart komunikasi untuk bertukar data di udara / nirkabel.
Untuk berkomunikasi di udara / wireless / tanpa kabel, standart 802.11 menyatakan bahwa operasinya adalah Half Duplex, menggunakan frequensi yang sama untuk mengirim dan menerima data dalam sebuah WLAN. Tidak diperlukan licensi untuk menggunakan standart 802.11, namun harus mengikuti ketentuan yang telah di buat oleh FCC. IEEE mendefinisikan standart agar sesuai dengan peraturan FCC. FCC tidak hanya mengatur Frekuensi yang dapat di gunakan tanpa licensi tetapi juga level power dimana WLAN dapat beroperasi, teknologi transmisi yang dapat digunakan, dan lokasi dimana peralatan WLAN tertentu dapat di implementasikan.
Untuk berkomunikasi di udara / wireless / tanpa kabel, standart 802.11 menyatakan bahwa operasinya adalah Half Duplex, menggunakan frequensi yang sama untuk mengirim dan menerima data dalam sebuah WLAN. Tidak diperlukan licensi untuk menggunakan standart 802.11, namun harus mengikuti ketentuan yang telah di buat oleh FCC. IEEE mendefinisikan standart agar sesuai dengan peraturan FCC. FCC tidak hanya mengatur Frekuensi yang dapat di gunakan tanpa licensi tetapi juga level power dimana WLAN dapat beroperasi, teknologi transmisi yang dapat digunakan, dan lokasi dimana peralatan WLAN tertentu dapat di implementasikan.
Untuk mendapat Bandwidth dari Sinyal RF (Radio), kita perlu mengirim data sebagai sinyal elektrik menggunakan metoda pemancaran tertentu. Salah satunya adalah Spread Spectrum.Pada tahun 1986, FCC menyetujui penggunaan Spread Spectrum di pasar komersial menggunakan apa yag disebut Pita Frekuensi Industry, Scientific, dan Medical (ISM)/ ISM Band. Untuk meletakkan data pada sinyal RF, perlu menggunakan teknik modulasi. Modulasi adalah teknik penambahan data ke sinyal carier / pembawa. Yang sering dipakai dan sudah familiar adalah Frequensi Modulation (FM) atau Amplitude Modulation (AM).
Semakin banyak informasi yang di letakkan pada signal, spektrum frekuensi yang digunakan semakin banyak, atau dengan kata lain Bandwidth. Dalam Wireless Networking, kata bandwidth bisa berarti dua hal yang berbeda. Bandwidth dapat berarti data rate atau dapat berarti lebar puta dari channel Radio (RF).
Pada Channel Radio non-license yang digunakan pada WLAN untuk transmisi data ada pada Frekuensi 900 Mhz, 2.4 Ghz, dan 5 Ghz. Hal ini dikontrol oleh FCC. Dan untuk pemakaian Frekuensi tersebut ditiap negara masing-masing berbeda pengunaannya. Di Indonesia frekuensi 2.4 Ghz tidak memerlukan Izin, kecuali frekuensi 5 Ghz dimana banyak digunakan oleh ISP ISP karena ketahanannya terhadap interferensi.
Semakin banyak informasi yang di letakkan pada signal, spektrum frekuensi yang digunakan semakin banyak, atau dengan kata lain Bandwidth. Dalam Wireless Networking, kata bandwidth bisa berarti dua hal yang berbeda. Bandwidth dapat berarti data rate atau dapat berarti lebar puta dari channel Radio (RF).
Pada Channel Radio non-license yang digunakan pada WLAN untuk transmisi data ada pada Frekuensi 900 Mhz, 2.4 Ghz, dan 5 Ghz. Hal ini dikontrol oleh FCC. Dan untuk pemakaian Frekuensi tersebut ditiap negara masing-masing berbeda pengunaannya. Di Indonesia frekuensi 2.4 Ghz tidak memerlukan Izin, kecuali frekuensi 5 Ghz dimana banyak digunakan oleh ISP ISP karena ketahanannya terhadap interferensi.
>> Tentang 802.11b
IEEE 802.11b merupakan pengembangan dari standar IEEE 802.11 yang asli, yang bertujuan untuk meningkatkan kecepatan hingga 5.5 Mb/s atau 11 Mb/s tapi tetap menggunakan frekuensi 2.45 GHz. Dikenal juga dengan IEEE 802.11 HR. Pada prakteknya, kecepatan maksimum yang dapat diraih oleh standar IEEE 802.11b mencapai 5.9 Mb/s pada protokol TCP, dan 7.1 Mb/s pada protokol UDP. Metode transmisi yang
digunakannya adalah DSSS. Standard ini sempat diterima oleh pemakai didunia dan masih bertahan sampai saat ini. Tetapi sistem b bekerja pada band yang cukup kacau, seperti gangguan pada Cordless dan frekuensi Microwave dapat saling menganggu bagi daya jangkaunya. Standard 802.11b hanya memiliki kemampuan tranmisi standard dengan 11Mbps atau rata rata 5MBbit/s yang dirasakan lambat, mendouble (turbo mode) kemampuan wireless selain lebih mahal tetapi tetap tidak mampu menandingi kemampuan tipe a dan g.
>> Frekuensi 802.11 b
Frekuensi 2.4Ghz mungkin frekuensi yang paling banyak digunakan dalam WLAN. 2.4Ghz digunakan oleh 802.11, 802.11b, 802.11g, dan 802.11n standart IEEE. Frekuensi 2.4Ghz yang dapat digunakan oleh WLAN dibagi b agi menjadi channel yang berkisar dari 2.4000 sampai 2.4835 Ghz. Di US memiliki 11 Channel, dan setiap channel mempunyai lebar pita 22 Mhz. Beberapa Channel overlap / tumpang tindih dengan yang lainnya dan menyebabkan interferensi. Karena alasan ini, Channel 1, 6, dan 11 adalah
channel yang sering digunakan karena sinyalnya tidak overlap. Pada frekuensi 2.4Ghz modulasi yang digunakan adalah modulasi Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS). Kecepatan transmisi datanya adalah 1 Mbps, 2 Mbps, 5.5 Mbps, dan 11 Mbps.
channel yang sering digunakan karena sinyalnya tidak overlap. Pada frekuensi 2.4Ghz modulasi yang digunakan adalah modulasi Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS). Kecepatan transmisi datanya adalah 1 Mbps, 2 Mbps, 5.5 Mbps, dan 11 Mbps.
Sedangkan Frekuensi 5 Ghz digunakan oleh standart 802.11a dan standart 802.11n draft yang baru. Dalam standart 802.11a, kecepatan transmisi data berkisar antara 6 Mbps sampai 54 Mbps. Peralatan 802.11a tidak dapat diketemukan di pasar setelah 2001, oleh karena itu penetrasi pasar untuk peralatan standart 802.11a tidak sebanyak peralatan standart 802.11b. Frekuensi 5Ghz juga dibagi-bagi menjadi beberapa channels, setiap channels selebar 20 Mhz. Total Channel yang non-overlap adalah 23 channel pada
frekuensi 5Ghz.
frekuensi 5Ghz.
>> Penggunaan 802.11b
IEEE 802.11b ini sudah digunakan pada jaringan publik maupun jaringan privat. Sejak 802.11b digunakan sebagai standar untuk jaringan wireless (WLAN), penelitian mengenai voice yang dilewatkan melalui jaringan ini membawa dampak yang besar untuk mendapatkan QoS pada VoIP yang lebih baik.
Secara teoritis, jaringan 802.11b dapat mendukung kebutuhan komunikasi secara real time ketika terdapat koneksi line of sight untuk peer node atau ketika terjadi komunikasi antar node. Jarak dan halangan/obstacle juga menyebabkan loss dan burstiness. Pada aspek trafik, ketika trafik bertambah besar maka delay juga bertambah sehingga menyebabkan kualitas menjadi tidak bagus. Hasil pengukuran yang dilakukan diperoleh nilai loss, delay, dan jitter pada adhoc LOS indoor lebih besar dibandingkan pada adhoc LOS indoor pada jarak yang sama. Pada LOS outdoor jarak 100 meter (Jitter 1,49 ms, Delay 180,15 ms, loss 0,06 %), sedangkan pada indoor jarak 80 meter (Jitter 3,63 ms, delay 180,11 ms, loss 0,15%). Dengan melibatkan obstacle nilai yang didapat bervariasi sesuai dengan posisi endpoint, akan tetapi dibanding dengan LOS indoor nilai jitter, delay dan loss lebih besar karena adanya obstacle yang dapat memblok atau memantulkan sinyal radio. Dari hasil dengan competing trafik didapat semakin banyak node yang mengirimkan trafik TCP maka nilai jitter, delay dan loss semakin besar. Collision antar paket semakin besar sesuai dengan banyaknya node yang mengirimkan paket.
X.25
Adalah protokol standar ITU-T untuk komunikasi packed switched wide area network (WAN). Sebuah X.25 terdiri dari node packet-switching exchange (PSE) sebagai perangkat jaringan, dan layanan koneksi telepon atau koneksi ISDN sebagai physical links. X.25 adalah keluarga dari protokol yang digunakan khususnya pada tahun 1980an oleh perusahaan telekomunikasi dan sistem transaksi finansial seperti automated teller machines (ATM). X.25 secara original didefinisikan oleh International Telegraph and Telephone Consltative Committee (CCITT, sekarang ITU-T) dalam beberapa draft dan difinalisasikan dalam sebuah publikasi yang dikenal dengan The Orange Book pada 1972.
- Data Terminal Equipment (DTE)
- Data Circuit-terminating Equipment (DCE)
- Packet Switching Exchange (PSE)
Protokol Pada X.25
Penggunaan protokol pada model standar X.25 ini meliputi tiga layer terbawah dari model referensi OSI. Terdapat tiga protokol yang biasa digunakan pada implementasi X.25 yaitu:- Packet-Layer Protocol (PLP)
- Link Access Procedure, Balanced (LAPB)
- Serta beberapa standar elektronik dari interface layer fisik seperti EIA/TIA-232, EIA/TIA-449, EIA-530, dan G.703.
Kelebihan protokol X.25 :
- Protokol X.25 memiliki kecepatan yang lebih tinggi dibanding RS-232 (64 kbps dibanding 9600 bps).
- Protokol X.25 memiliki kemampuan untuk menyediakan logical channel per aplikasi.
- Pendudukan logical channel dapat dilakukan secara permanen dengan mode PVC (Permanent Virtual Channel) maupun temporary dengan mode SVC (Switched Virtual Channel) disesuaikan dengan kebutuhan.
- Data transfer pada X.25 bersifat reliable, data dijamin bahwa urutan penerimaan akan sama dengan waktu data dikirimkan.
- Protokol X.25 memiliki kemampuan error detection dan error correction.
Kekurangan protokol X.25 :
- Tidak semua sentral memiliki antarmuka X.25. Sehingga diperlukan pengadaan modul X.25 dengan syarat bahwa sentral sudah support X.25.
- Untuk pengembangan aplikasi berbasis protokol X.25 membutuhkan biaya yang relatif lebih besar dibanding dengan RS-232 terutama untuk pembelian card adapter X.25.
- Untuk komunikasi data antara sentral dengan perangkat OMT beberapa sentral diidentifikasi menggunakan protokol proprietary vendor tertentu yang berjalan di atas protokol X.25.
Sumber :